Barru_Riset kolaboratif antara Pusat Riset Perikanan (Pusriskan), Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros dan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPTP) Sukamandi yang menerapkan komoditas udang windu dan padi payau yang melalui optimalisasi metode tumpang sari di lahan yang terinstrusi air laut untuk di jadikan kegiatan budidaya perikanan dan pertanian. Kolaboratif ini dinamakan Inovasi Teknologi Adaptif Perikanan (INTAN) Pandu (Padi Udang Windu) yang berlokasi di Dusun Oring Desa Lawallu Kec. Soppeng Riaja Kab. Barru Sulawesi Selatan.
Pada tanggal tanggal 18 Desember 2018, bertempat di Instalasi Pembenihan Udang Windu dan Kepiting Bakau (IPUW Barru) Hatcheri milik BRPBAP3, Setelah rangkain tahapan mulai dari peninjauan lahan, penebaran benih padi, penebaran benih udang windu sampai ke tahap proses pemelihraan kurang lebih selama 45 hari yang menghasilkan udang windu yang sudah mencapai berat 8-10 gr/ekor dan panjang sudah ada yang mencapai 10-12 cm dan bulir padi dengan Kerumpunan batang 3 batang, selanjutnya dilakukan panen parsial yang dirangkaikan dengan serah terima bantuan pemerintah oleh Kepala Badan Riset Sumber Daya Manusia dan Kelautan Perikanan (BRSDMKP) Prof. Ir. R. Sjarief Widjaja, Ph.D, FRINA bersama Kepala Pusriskan Dr. Ir Toni Ruchimat M.Sc kepada masyarakat (Kelompok Tani).
Sebelum dilakukan panen parsial, mengawali kegiatan bapak Kapusriskan menyampaikan laporan selama kegiatan Intan Pandu, dilanjutkan arahan dari Kepala Dinas Perikanan Kab. Barru yang di wakili oleh ibu Lasmiati, B.Sc dan selanjutnya arahan bapak Kepala BRSDM yang dirangkaikan dengan penandatanganan berita acara serah terima bantuan untuk masyarakat bertempat di Aula IPUW Barru.
Turut hadir pada kegiatan ini diantaranya Plt. Kepala BRPBAP3, Kepala BBRBALPP Gondol, Kepala BB Padi, Kepala BP3 Banyuwangi, Kepala Bidang Riset Perikanan Budidaya, Direktur Perum Perindo, Direktur PT. Bakrie Mina Bahari, Peneliti BRPBAP3, Penyuluh Perikanan, Penyuluh Pertanian Kab. Barru, pemerintah Desa setempat dan kelompok tani.
