Barru_Kamis 25/10/18. Sebuah terobosan baru untuk areal persawahan yang tak produktif di Barru. Terutama di kawasan pesisir sebuah program penggabungan antara komoditas padi dengan udang windu dalam satu areal. Integrasi dua teknologi tersebut menjadi suatu inovasi teknologi minapadi air payau Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menginisiasi program minapadi yang dipadu dengan budidaya udang. Program ini disebut Inovasi Teknologi Adaptif Perikanan Minapadi Air Payau, selanjutnya disingkat INTAN-AP. Dengan program INTAN-AP dimaksudkan untuk mengoptimalkan fungsi lahan yang terintrusi air laut dibeberapa lokasi khususnya di Sulawesi Selat. Kegiatan ini di kolaborasikan antara Pusat Riset Keluatan Perikanan, BPP Padi Sukamandi dan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Perikanan Maros
INTAN-AP merupakan salah satu langkah guna meminimalisasi alih fungsi lahan menjadi pemukiman, termasuk lahan idle yang terintrusi air laut. Alih fungsi lahan produkif dapat mengancam ketahanan pangan nasional. Dengan metode ini diharapkan alih fungsi lahan dapat berkurang dan dapat meningkatkan produktivitas pembudidaya dan meningkatkan ketahanan pangan nasional (KKP, 2013). Luas lahan yang digunakan untuk kegiatan INTAN Pandu seluas kurang lebih 1 ha yang terdiri dari 0,92 ha untuk kegiatan budidaya padi dan udang windu dan sisanya sekitar 0,08 ha untuk tandon (penampungan air payau) yang berlokasi di Dusun Oring Desa Lawallu, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru.
Di tahap awal telah dilakukan Penebaran benih padi di lahan pesemaian dan beberapa bulan kemudian selanjutnya dilakukan penanaman benih padi di lahan Pandu dan kemudian di tahap selanjutnya yaitu penebaran bibit udang windu sekitar 4.200 ekor benih yang ditebar di area INTAN-AP, kegiatan penebaran bibit udang windu ini dilakukan bersama Kepala BRSDM KP Prof. Ir. R. Sjarief Widjaja, Ph.D, FRINA Kepala Puriskan Perikanan Dr. Ir Toni Ruchimat M.Sc, Kepala BRPBAP3 Maros Prof Dr. Ir. Andi Akhmad Mustafa M.P didampingi Kabid Budidaya Puriskan, Sekda Kabupaten Barru peneliti BPP Padi Sukamandi, peneliti BRPBAP3, Kepala Instalasi IPUW Barru, penyuluh perikanan Kabupaten Barru serta petani di lokasi Pandu tersebut.