FAJARONLINE.CO.ID, BARRU — Sebuah terobosan baru untuk areal persawahan yang tak produktif di Barru. Terutama di kawasan pesisir. Sebuah program penggabungan antara komoditas padi dengan udang windu dalam satu areal.
Lokasi pengembangan ini di Desa Lawallu, Kecamatan Soppeng Riaja. Lahan sekitar satu hektar, lahan padi tumbuh sementara disisi lain ada udang windu.
Program ini, kata Kepala Badan Riset dan Sumber daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), Syarif Widjaya, adalah hal baru. Ini upaya peningkatan kesejahteraan petani.
Sungguh banyak lahan sawah di daerah pesisir menjadi tidak produktif akibat intrusi air laut. Dengan program Mina Padi air payau Pandu (padi dan udang windu), lahan menjadi lebih menghasilkan.
Bisa dibayangkan satu lahan tak hanya menghasilkan beras tapi juga udang. Dalam satu kawasan lahan, persentasenya, 70 persen padi dan 30 persen untuk ‘subungkuk’. “Kami melihat ada sisi yang bisa menghasilkan, ini yang tengah dilakukan saat ini,” ujarnya.
Pada luas lahan satu hektar di Desa Lawallu ini, sedikitnya ada 5000 ekor bibi benur udang windu yang ditebar. (rus)
Sumber :http://fajaronline.co.id/read/61021/di-barru-ada-lahan-padi-sekaligus-tambak-begini-caranya