Sampai saat ini udang masih merupakan komoditas andalan untuk meningkatkan devisa ekspor non-migas. Namun masalah penyakit masih menjadi kendala utama yang dihadapi petambak, sementara cara penanggulangan yang efektif belum ditemukan. Salah satu alternatif yang terus dikaji dan dikembangan untuk menanggulangi penyakit adalah melalui penggunaan benur berkualitas. Mutu benur dan kesalahan manajemen pakan dapat diatasi dengan penggunaan benur hasil pentokolan. Pentokolan dengan sistem aerasi merupakan salah satu alternatif . Keuntungan pentokolan ini dapat diperoleh benur yang berkualitas tinggi sehingga meningkatkan vitalitas benur, yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas tambak, efesiensi penggunaan pakan, wadah dan pengelolaan, mempersingkat waktu pemeliharaan, sehingga mengurangi peluang terserang penyakit. Sintasan tokolan dihasilkan dengan sistem aerasi ini dapat mencapai sekitar 82,56%-92,36% dengan rata-rata 85,79% dan bobot akhir berkisar antara 0,229–0,331 g/ekor.
Penulis: Hidayat Suryanto S, dan Markus Mangampa