TakalarEnhancing Coastal Community Resilience for Sustainable Livelihood and Coastal Resources management yang diselenggarakan oleh SEAFDEC -Islamic Development Bank, salah satunya berupa peningkatan kapasitas sumber daya manusia dengan kegiatan pelatihan model pengembangan kepiting bakau. Acara pelatihan tersebut dihelat di Desa Laikang, Sabtu/26 Agustus 2017.
Kegiatan tersebut menjadi wujud tindak lanjut dari Letter of Intent antara Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan (BRSDMKP) dalam hal ini Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros dan Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan Perikanan(BBRSEKP) dengan pemerintah Kabupaten Takalar. Salah satu ruang lingkup kerjasama ini yaitu budidaya kepiting
bakau, Oleh karena itu BBRSEKP melibatkan BRPBAP3 melakukan di tambak masyarakat.
Sebelum dilakukan penebaran, salah seorang peneliti utama BRPBAP3 Drs. Gunarto, M.Sc memberikan pemaparan materi tentang “Model Pengembangan Budidaya Kepiting Bakau” kepada masyarakat nelayan dan pembudidaya di Desa Laikang yang bertempat di pusat oleh-oleh dan rumah olahan hasil perikanan, Turut hadir kepala BRPBAP3 Prof Dr Ir. Andi Akhmad Mustafa M.P, kepala Dinas Perikanan Takalar M Asbar , Camat Mangarabombang Mappaturung S.Sos, dan perwakilan dari BBRSEKP.
Penebaran kepiting dilakukan oleh perwakilan Negara anggota SEAFDEC, kepala BRPBAP3, perwakilan dari BBRSEKP serta pembudidaya/nelayan masyarakat Desa Laikang. Menurut Gunarto jenis kepiting yang di tebar sebanyak 800 ekor kepiting bakau dengan menggunakan benih kepiting (krablet) yang telah diproduksi dari hasil riset tim peneliti Pembenihan kepiting bakau BRPBAP3.