Maros , 10/11/2016. Laboratorium penguji BPPBAP Maros berhasil melaksanakan audit surveilan untuk melanjutkan akreditasi laboratorium penguji yang memenuhi persyaratan dalam SNI ISO/IEC 17025:2008. Akreditasi merupakan pengesahan pihak ketiga terkait dengan menunjukan kompetensi lembaga penilaian kesesuaian untuk melaksanakan tugas-tugas penilaian kesesuaian tertentu. Audit surveilan merupakan kegiatan rutin setiap tahun untuk memotret pelaksanaan standar prosedur secara konsisten. Surveilan dilaksanakan pada hari Kamis, 10/11/2016 di BPPBAP Maros. Tim asesor dari Komite Akreditasi Nasional terdiri dari Drs. Teguh Indriyatno, M.Si, Renawati Iskandar, M.Phill dan Suriati, MM.
Kepala BPPBAP, Prof Akhmad Mustafa membuka acara surveilan dengan menekankan peran penting laboratorium yang terakreditasi untuk mendukung hasil litbang yang valid dan terpercaya. “Proses analisis sampel penelitian dilakukan di laboratorium akan menjadi data penting untuk perumusan hasil penelitian, tentu laboratorium harus memenuhi standar tertentu yaitu SNI 17025 untuk menghindari bias”papar Akhmad dalam pembukaan acara. “Saat ini Balai telah memiliki 21 ruang lingkup yang telah terakreditasi pada laboratorium kualitas air, tanah, kesehatan ikan dan lingkungan serta laboratorium nutrisi”tambahnya. Acara pembukaan dihadiri oleh struktural, supervisor lab uji BPPBAP, Prof Rachman Syah, para Kakelti dan organisasi laboratorium penguji BPPBAP yang terdiri dari manajer mutu, para manajer teknis, penyelia dan tim laboran yang terlihat kompak dan semangat mengawal pelaksanaan standar di masing-masing laboratorium.
Ketua tim asesor, Drs Teguh Indriyatno, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa surveilan ini untuk memotret konsistensi pelaksanaan ISO 17025. “peran akreditasi sudah menjadi tuntutan di masa kekinian khususnya di era MEA, laboratorium yang terakreditasi dapat diakses di website KAN dan sudah internationally recognized”ungkap Teguh. “prinsip utama semua proses akreditasi dan sertifikasi yaitu fokus pada pelanggan, sehingga adanya akreditasi akan mendorong pelayanan prima untuk kepuasan pelanggan”lanjutnya.
Setelah acara pembukaan, tim asesor mengunjungi masing-masing laboratorium untuk melakukan penilaian tertentu. Selama proses tersebut, tim asesor didampingi oleh manajer mutu, Ir. Muliani, M.Si. dan masing-masing manajer teknis di laboratorium. Poin penting yang menjadi perhatian asesor yaitu kalibrasi alat uji yang harus dilakukan secara reguler, masa kadaluarsa bahan kimia dan pelaksanaan instruksi kerja atau standar operasional prosedur.
Beberapa alat uji sudah lama dan perlu adanya peremajaan. Hal ini perlu ditindak lanjuti dengan penganggaran belanja modal di tahun 2017. “Termasuk pengadaan bahan kimia perlu dipertimbangkan di tahun 2017 untuk laboratorium yang telah terakreditasi. Setiap tahun harga bahan kimia menunjukkan trend peningkatan yang perlu diimbangi dengan penganggaran di Balai”ungkap Kamariah, S.Si, penanggung jawab pengadaan bahan kimia.
Hasil surveilan menunjukkan bahwa laboratorium penguji di BPPBAP masih tergolong konsisten dalam melaksanakan instruksi kerja sesuai standar yang ada, namun masih perlu tindakan perbaikan untuk mengatasi kekurangan yang dinilai oleh asesor yaitu 7 poin yang termasuk kategori sedang dan 4 poin yang termasuk kategori ringan atau bersifat saran. “Pencapaian ini menjadi pendorong semangat bagi tim lab penguji untuk terus melakukan continous improvement dan perlu didukung oleh semua pihak, karena tidak mudah mempertahankan konsistensi dari 21 ruang lingkup yang telah dicapai”jelas Muliani, manajer mutu dan peneliti utama di BPPBAP. “Kami berterima kasih kepada Kepala Balai dan seluruh pegawai BPPBAP serta kepada Kepala Balitbang KP dan Kepala Puslitbang Perikanan untuk dukungan dan motivasi yang diberikan kepada laboratorium penguji”tambahnya.