BPPBAP MAROS MENYAMPAIKAN MASTER PLAN PUSAT UNGGULAN IPTEK UDANG DI KEMENRISTEK DIKTI

655

Jakarta, 8/11/2016.  Kepala BPPBAP, Prof Akhmad Mustafa memaparkan langsung master plan Pusat Unggulan IPTEK (PUI) Udang yang disampaikan dihadapan evaluator Kemenristek DIKTI, Selasa 8/11/2016 di gedung BPPT Jakarta.  Master plan yang telah disusun dimaksudkan untuk memperkuat substansi fokus unggulan dan menajamkan arah pengembangan PUI  yang akan dilaksanakan oleh BPPBAP.  Pemaparan ini merupakan tindak lanjut visitasi dan evaluasi oleh tim Kemenristek DIKTI di BPPBAP Maros bulan September lalu yang dipimpin ketua tim, Dr. Andika Fajar.

Kepala BPPBAP didampingi Ka Kelti Pembenihan, Bioteknologi, Dr. Andi Parenrengi, Kasi Tata Operasional, Dr. Rosmiati dan Kasi Yantek dan Sarana, Indra Jaya.  Master plan yang disampaikan meliputi pengembangan fokus unggulan, profil lembaga, kemampuan manajemen litbang, profil SDM, sarana prasarana, perolehan akreditasi, standarisasi %sertifikasi lembaga, kapasitas akses informasi, kondisi yang diharapkan, analisis kesenjangan, dan strategi pencapaian target.  Prof Akhmad Mustafa juga menggambarkan posisi BPPBAP berdasarkan analisis SWOT untuk menjadi PUI Udang. “Strategi yang perlu dilakukan Balai kami yaitu mengatasi kelemahan dimana salah satunya yaitu penataan SDM secara kuantitas dan kualitas.  Secara kuantitas kita perlu mendapatkan PNS baru karena 2 – 5 tahun kedepan banyak pegawai Balai yang akan memasuki masa purna tugas”papar Akhmad.

pizap-com14786500329481

Hadir sebagai evaluator yaitu Dr. Iding Chaidir, M.Sc dari Dewan Riset Nasional dan Bapak  Ir. Thomas Darmawan Tjokronegoro yang dikenal pernah menjadi presiden Asosiasi Pengusaha Pengolahan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia.  Selain itu, turut hadir, Kepala Bidang Tata Laksana dan Pelayanan Jasa Pusat Litbang Daya Saing Produk Dan Bioteknologi KP, Triyono, S.Si, MT.  Acara dibuka oleh Ibu Umi Salama dari Kemenristek DIKTI, dilanjutkan pemaparan master plan oleh Prof Akhmad Mustafa dan diskusi dengan evaluator.

Dr. Iding Chaidir menyampaikan BPPBAP Maros sudah memiliki kapasitas untuk dapat menjadi PUI Udang yang secara khusus pada komoditas udang yang dibudidayakan di air payau.  “Master plan yang disampaikan BPPBAP perlu dilengkapi data-data detail yang sudah dilakukan, seperti hasil litbang yang telah dijadikan rekomendasi teknologi oleh Komisi Litbang dan data pembinaan SDM eksternal berupa magang teknologi dan pelatihan yang telah banyak dilakukan untuk penyuluh, pembudidaya, siswa/mahasiswa”jelas Iding.  Sementara itu evaluator lainnya, Ir. Thomas menambahkan bahwa sertifikasi lembaga BPPBAP berupa akreditasi laboratorium dengan ruang lingkup lebih dari 20 merupakan pencapaian khusus dari BPPBAP.  “Hal ini perlu diperkuat dengan akreditasi dari Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPP)”tambah Thomas.

Sebagai penutup, perwakilan Kemenristek DIKTI menyampaikan BPPBAP pada visitasi dan evaluasi awal telah mampu mencapai nilai diatas 700 bersama 23 lembaga lainnya.  “Hasil pemaparan master plan yang telah disampaikan akan memberi tambahan penilaian untuk menentukan kelayakan BPPBAP sebagai Pusat Unggulan IPTEK Udang”jelas Umi.

Pada kesempatan yang sama, Prof Akhmad Mustafa menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kepala Balitbang KP, Kepala Puslitbang Perikanan yang telah memotivasi Balai untuk menjadi pusat unggulan IPTEK sesuai dengan tugas fungsi Balai.  “Kami juga berterima kasih kepada Kepala Pusat Litbang Daya Saing Produk Dan Bioteknologi dan Balai Penelitian Pemuliaan Ikan Sukamandi yang telah menjadi contoh lembaga lingkup Balitbang KP sebagai PUI”tambah Akhmad.  Semoga Balai Maros bersama Balai Besar Litbang Budidaya Air Laut tahun ini dapat ditetapkan sebagai pusat unggulan IPTEK.