Maros-Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas keilmuan Peneliti dan Teknisi pada hari ini selasa 8 NoVember 2016, BPPBAP Maros menyelenggarakan Kuliah Umum mengenai “Proses Reproduksi dan Endokrinologi pada Ikan dan Krustasea” bertempat di Aula BPPBAP Maros dengan menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ir. Muhammad Zairin Junior, MSc didampingi Dr. Alimuddin selaku tim Pengajar dari Departemen Teknologi dan Manajemen Budidaya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Kuliah umum ini selain dihadiri peneliti dan teknisi lingkup BPPBAP juga diikuti oleh beberapa dosen dari Universitas Muhammadyah (A. Khaeriah, MP), Politeknik Negeri Pangkep (Dr. Nurrahmah dan Dr. Alias Radjamuddin) serta Universitas Hasanuddin (Dr. Irmawati, SPi, MSi). Kuliah dilakukan dalam bentuk pemaparan materi dan diskusi.
Secara ringkas isi materi yang disajikan mengenai bagaimana upaya yang dilakukan untuk proses reproduksi pada krustase. Perbaikan dan peningkatan proses reproduksi ini sangat perlu mengingat adanya peningkatan makanan seafood dikarenakan Pertumbuhan pendapatan di banyak negara, Pertumbuhan masyarakat kelas menengah, Pengembangan sistem distribusi makanan modern dan pergeseran dalam saluran distribusi kepada konsumen, Pergeseran pemilihan dari protein yang murah ke makanan yang tergolong lebih mewah dan industrialisasi akuakultur. Hal ini tidak mudah dilakukan karena reproduksi pada krustasea memilliki beberapa permasalahan antara lain : Jenis sangat beragam, sangat tergantung pada teknik ablasi mata, stadia benih lama (kepiting, lobster), tidak matang gonad di dalam wadah budidaya, tidak kawin dalam wadah budidaya (udang windu), tidak mau memijah di dalam wadah budidaya serta belum ada metode alternatif untuk merangsang pemijahan. Alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan reproduksi pada krustasea tersebut adalah dengan penggunaan hormone (salah satunya adalah penggunaan feromone yang terdiri dari peptide, nukleotida, molekul polar kecil, molekul non polarkecil, seramid) dan melakukan inseminasi buatan (penggunaan gamet lebih baik, derajad pembuahan lebih tinggi serta tekniknya mudah dilakukan).
Peningkatan keilmuan semacam ini sangat diperlukan mengingat kompetensi yang harus dimiliki oleh masing-masing peneliti dan teknisi ke depannya akan lebih besar. Kegiatan diakhiri dengan diskusi dan foto bersama.