Suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik kotoran sapi pada budidaya udang windu dengan padat tebar yang berbeda telah dilakukan dengan menggunakan wadah tambak ukuran 500 m2 sebanyak 6 petak. Hewan uji yang digunakan adalah tokolan udang windu dengan berat awal 0,003 g/ekor. Pemberian pupuk organik kotoran sapi dilakukan setelah pengeringan dasar tambak dengan dosis masing-masing 50 kg/petak atau setara dengan 1 ton/ha. Penambahan pupuk anorganik (urea dan SP36) masing-masing dengan dosis 7,5 kg dan 3,75 kg dilakukan setelah satu minggu pemasukan air. Perlakuan yang dicobakan adalah pemberian padat tebar udang windu yang berbeda, yaitu perlakuan A = 1.500 ekor/petak, perlakuan B = 1.000 ekor/petak, dan perlakuan C = 500 ekor/petak, masing-masing diulang 2 kali. Peubah yang diamati adalah pertumbuhan, sintasan dan produksi udang windu selama 90 hari pemeliharaan. Parameter penunjang yang diukur adalah kualitas air meliputi suhu, oksigen terlarut, salinitas, pH, dan alkalinitas setiap 3 hari serta NO2-N, NO3-N, PO4-P, NH4-N dan BOT setiap 2 minggu. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan padat tebar udang windu tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan berat, sintasan dan produksi udang windu di tambak. Hasil pengamatan kualitas air menunjukkan masih dalam kisaran yang dapat ditolerir oleh udang windu.
Peneliti: Machluddin Amin