Maros- Salah satu bentuk kepedulian Balai Penelitian dan Pengembangan Kelautan Perikanan dalam hal ini Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP) Maros terhadap dunia pendidikan yaitu dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bisa mengunjungi fasiltas sarana litbang BPPBAP Maros. Seperti halnya dengan mahasiswa dari fakultas ilmu kelautan dan perikanan Universitas Hasanuddin Makassar, jumat 28 Oktober 2016 sekitar 170 orang mahasiswa ditambah 7 orang dosen pendamping melakukan kunjungan lapangan di instalasi tambak percobaan (ITP) BPPBAP yang berada di desa Punaga Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar yang merupakan salah satu instalasi BPPBAP Maros, Mahasiswa yang tergabung mulai dari semester 3,5 dan 7 dari berbagai program studi yang melakukan kunjungan ini diterima langsung oleh salah satu tim penelitian tambak super intensif yang tergabung dalam kelompok peneliti perikanan budidaya BPPBAP Maros, Makmur, M.Si mewakili kepala ITP. Prof. Dr. Ir Rachman Syah. MS yang sedang melaksanakan dinas luar yang sekaligus memberikan pemaparan materi “Perkenalan Insatalasi Tambak Percobaan Budidaya Udang Super Intensif”dalam pemaparannya menjelaskan tambak super intensif ini dikelola mulai dari berbagai aspek yaitu kinerja,konstruksi,sistem budidaya integritas IPAL pemanfaatan limbah budidaya dan potensi dampak, lanjut Makmur, M.Si mengatakan inisiasi sistem akuakultur ini menjadi harapan pertumbuhan ekonomi bangsa melalui peningkatan produksi yang berdaya saing. Balitbang berperan untuk mengkaji sistem akuakultur tambak super intensif agar memenuhi prinsif akuakultur berkelanjutan yang selaras dengan program industrialisasi perikanan budidaya yang berbasis blue economy
Dr. Ir Siti Aslamyah, MP selaku ketua rombongan kunjungan menyampaikan maksud dan tujuan mengadakan kunjungan ini adalah untuk menambah ilmu tentang mata kuliah manajemen akuacultur payau,dasar-dasar ilmu tanah, aquabisnis dan teknologi pengelolaan kualitas air. Diharapkan setelah melakukan kunjungan ini mhasiswa dapat mengerti dan memahami yang menyangkut mata perkuliahan mereka sekaligus menyampaikan banyak terima kasih kepada BPPBAP Maros yang telah bersedia menerimah dan menfasilitasi kunjungan ini.
Kegiatan berikutnya dilanjutkan dengan mengunjungi dan melihat secara langsung ITP yang didampingi oleh Ilham dan Sapar yang juga merupakan tim penelitian tambak super intensif ITP .Mahasiswa sangat antusias dalam melihat, memperhatikan bahkan memberikan pertanyaan-pertanyaan diantaranya” Dwi Fajrianty mahasiswi dari program studi budidaya perairan bertanya mengenai pengkajian aspek pemanfaatan instalsi pengolahan air limbah (IPAL). Iham dalam penuturanya IPAL merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari system budidaya super intensif yang menitip beratkan pada prinsip akuakultur berkelanjutan dengan pendekatan blue economy, dimana produksi yang tinggi dengan memanfaatkan ruang budidaya yang kecil harus menjamin kelestarian lingkungan hidup khususnya perairan pesisir dan laut” tutur “Ilham. Tidak hanya melakukuan kunjungan semata tetapi mahasiswa juga ditugaskan untuk mengambil sampel sedimen tanah dan kualitas air.Dalam wawancara salah satu seorang mahasiswa tentang maanfaat yang didapatkan selama melakukan kunjungan”Andi Muhammad Septian mengatakan setidaknya terdapat empat factor yang menjadi kunci sukses di tambak super intensif tersebut yaitu : kesesuaian konstruksi, pengendalian lingkungan, feeding program dan rekayasa ruang.
Turut juga hadir perwakilan staf dari Seksi Pelayanan Teknis dan Sarana BPPBAP, Zainal Abidin yang ditugaskan oleh bapak Andi Indra Jaya Asaad, M.Sc kepala Seksi Pelayanan Teknis dan Sarana untuk nantinya memberikan laporan ringkas mengenai kunjungan ini. Pengisian IKM dari mahasiswa yang merupakan SOP dan pembagian brosur budidaya udang vaname super ntensif di tambak kecil,profil balai penelitian dan pengembangan budidaya air payau.