Reviw hasil penelitian budidaya ikan bandeng (Chanos-chanos Forsk.) di tambak dan keramba jaring apung muara sungai

1644

D-001Ikan bandeng digemari masyarakat terutama di Sulawesi Selatan dan Jawa menyebabkan bandeng merupakan komoditas  strategis pada budidaya air payau dan laut. Bandeng memiliki tingkat prefarensi konsumsi yang tinggi yang memberikan konstribusi  yang besar terhadap  peningkatan gizi  masyarakat. Pengelolaan budidaya  bandeng dapat  dilakukan dengan mudah  yang ditunjang  dengan ketersediaan benih dari alam dan perbenihan, lahan tambak dan perairan umum yang luas  serta tenaga berpengalaman tersedia secata alami. Pengembangan budidaya bandeng saat ini masih terbatas pada sistem budidaya tradisional seperti yang dilakukan di Sulawesi, Jawa, Kalimantan, sumatera dan daerah lain  di Indonesia dengan tingkat produktivitas yang masih rendah (400-700 kg/ha/mt. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan berbagai cata diantaranya penggunaan teknologi budidaya seperti budidaya ikan bandeng sistem tradisional plus, penggunaan benih bermutu mencapai 1.085 kg/mt dan 829,6 kg/ha/mt. Sedangkan pada budidaya  sistem KJA di muara sungai  mencapai 68,8 kg/mt untuk keperluan umpang dan 124,8 kg/mt untuk bandeng konsumsi. Parameter kualitas air pada semua sistim budidaya masih pada batas yang  normal untuk pertumbuhan ikan bandeng.

Peneliti: Burhanuddin

full text