Budidaya multitropik adalah salah satu sistem yang menggabungkan beberapa species dalam satu lingkungan budidaya dengan memperhatikan pemanfaatan ruang dan nutrient dalam perairan. Penelitian ini bertujuan: (1) meningkatkan produktivitas tambak dengan pemanfaatan relung ekologi seoptimal mungkin, dan (2) untuk mengetahui komposisi organisme yang dapat dipadukan pada sistem budidaya multitropik sehinggan dapat diperoleh efek yang saling menguntungkan. Penelitian ini dilaksanakaan di Instalasi BRPBAP Marana Kabupaten Maros, menggunakan 2 petak tambak berukuran masing-masing 5000 m2 lama pemeliharaan ± 3 bulan. Persiapan tambak sesuai dengan protap budidaya udang. Hewan uji adalah udang windu, ikan nila, dan rumput laut yang dibudidayakan secara terpadu. Penebaran udang windu menggunakan tokolan PL-35 dengan berat rata-rata 0,07 g/ekor kepadatan 5 ekor/ m2. Gelondongan ikan nila berukuran panjang 3-5 cm ditebar dalam tambak yang telah disekat dengan waring hitam 25 % (1250 m2) posisi dekat p[intu pemasukan air. dengan kepadatan 1500 ekor/petak. Rumput laut ditebar dengan metode dasar dengan kepadatan 0,2 kg/m2 Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pertumbuhan berat udang windu dan ikan nila petak A dan B masing-masing udang windu yaitu 18,35 g/ekor. Produksi udang windu dan ikan nila pada masing-masing petak A dan B yaitu 100,3 g/ekor dan 87,5 kg. Produksi ikan nila 11,5 kg dan 18,2 kg.
Peneliti: Suwardi Tahe, Hidayat S Suwoyo, dan Agus Nawang