Salah satu kelebihan ikan nila dibandingkan dengan jenis ikan konsumsi lainnya adalah kebiasaan memakan segala. Karena itu ikan nila relatif lebih hemat pakan dibandingkan dengan ikan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana rasio atau tingkat pemberian ampas tahu sebagai pakan alternatif yang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan sintasan pada pendederan ikan nila. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Tambak Percobaan Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau. Wadah penelitian yang digunakan berupa hapa yang terbuat dari waring hitam berukuran 1 x 1 x 1 m sebanyak 8 unit. Hewan uji yang digunakan adalah benih ikan nila merah dengan berat rata-rata 0,834 ± 0,306 g/ekor ditebar dengan kepadatan 100 ekor/hapa. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing dengan 2 ulangan.yakni (A) 100% pakan buatan, (B) 75% pakan buatan + 25% ampas tahu, (C) 50% pakan buatan + 50% ampas tahu, (D) 25% pakan buatan + 75% ampas tahu. Frekuensi pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari dengan dosis pemberian 3-5% dari bobot biomassa. Pemeliharaan dilakukan selama 35 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian rasio pakan buatan dan ampas tahu berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan ikan nila yang pelihara. Sintasan tertinggi diperoleh pada perlakuan D (25% pakan buatan + 75% ampas tahu) yang berbeda nyata (P <0,05) dengan perlakuan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ampas tahu dapat digunakan sebagai pakan alternatif pada pendederan benih ikan nila.
Peneliti: Hidayat S Suwoyo dan Rachman Syah