Penelitian ini bertujuan untuk mengethui total bakteri, total Vibrio sp, total Sulfat Reduction Bacteria (SRB), dan total Sulfur Oxidazing Bacteria (SOB) pada wadah pemeliharaan pasca larva udang windu (Penaeus monodon) menggunakan bakteri probiotik. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) menggunakan akuarium yang berukuran 40 x 30 x 27 cm yang diisi tanah tambak setebal 10 cm dan air tambak sebanyak 15 L salinitas 28 ppt, dan ditebari hewan uji berupa benur windu PL25 sebanyak 30 ekor/bak. Penelitian diset dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 10 perlakuan yaitu; (A) MR55; (B) PK446; (C) BL542; (D) BR883; (E) BR931; (F) BT951 ; (G) PR1080 (H) MY1112 ; (I) Kontrol 1(bahan fermentasi) ; dan (J) Kontrol 2 (tanpa probiotik). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali dengan lama pemeliharaan 2 bulan. Pengamatan total bakteri dan total Vibrio sp di dalam air pemeliharaan dan di sedimen dilakukan satu kali dalam dua minggu, sedangkan pengamatan total Sulfat Reduction Bacteria (SRB) dan Sulfur Oxidazing Bacteria (SOB) di dalam sedimen dilakukan satu kali dalam sebulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total bakteri pada akhir penelitian tertinggi pada perlakuan yang menggunakan isolat PR1080 dan terendah pada perlakuan yang menggunakan isolat MY1112. Total bakteri SRB pada akhir penelitian tertinggi pada perlakuan H (perlakuan yang menggunakan isolat MY1112) dan terendah pada perlakuan J (kontrol/tanpa probiotik), sedangkan total SOB tertinggi pada perlakuan D (perlakuan yang menggunakan isolat BR883) dan terendah perlakuan J (kontrol/tanpa probiotik). Penggunaan probiotik dapat menekan perkembangan populasi Vibrio sp baik dalam air pemeliharaan maupun dalam sedimen, memicu perkembangan bakteri SRB, dan menekan perkembangan bakteri SOB.
Peneliti: Muliani, dan Nurbaya
