Diantara beberapa bakteri patogen, spesies vibrio sudah dikenal sebagai penyakit vibriosis pada udang penaeid. Bakteri vibrio adalah salah satu penyebab penyakit yang cukup banyak menyerang hewan budidaya seperti udang windu. Beberapa spesies ikan dan kekerangan bahkan juga karang. Beberapa spesies vibrio berpendar seperti Vibrio cholerae (Biotype Albensis), V.fischeri, V.harveyi, V.logei, V.spendidus, V. meditteranev, Photobacterium leiognathi, dan P.phosporeum diketahui berhubungan erat dengan beberapa kejadian penyakit pad lingkungan pembesaran hewan budidaya. Vibrio harveyi merupakan bakteri yang membutuhkan sodium klorida untuk hidupnya, berbentuk curve-rod dan termasuk dalam kelompok bakteri gram negatif yang banyak ditemukan pada lingkungan perairan serta dapat memendarkan cahaya sendiri pada kondisi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kurva pertumbuhan dari beberapa isolat bakteri vibrio berpendar yang diisolasi dari lokasi berbeda setelah ditumbuhkan pada media spesifik dengan penambahan rifampisin. Tiga isolat bakteri yang digunakan adalah bakteri isolat 1 (Banyuwangi), isolat 2 (Negare-Bali, serta isolat 3 (Gondol-Bali). Pembuatan mutan resisten rifampisin dilakukan dengan menggunakan dosis 50 dan 100 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat 1 dan 2 memperlihatkan puncak pertumbuhan pada jam ke-4 kemudian mengalami penurunan, sedangkan isolat 3 mengalami puncak pertumbuhan pada jam ke-6. Pengetahuan mengenai puncak pertumbuhan bakteri ini dapat dijadikan acuan pada uji patogenisitas.
Peneliti: Endang Susianingsih dan Koko Kurniawan