Sistem pertahanan tubuh udang windu merupakan sistem pertahanan non spesifik dan sebagian besar dilakukan oleh sel hemosit. Penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui total sel hemosit pada hemolin udang windu yang dipapar dengan bakteri vibrio harveyi secara injeksi telah dilakukan di Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros. Perlakuan yang dicobakan adalah kepadatan bakteri yang diinjeksikan, yaitu: A=106 CFU/mL, B= 104 CFU/mL, dan C= 102 CFU/mL. Pengamatan total hemosit dilakukan setelah 96 jam infeksi. Hemolim diambil dibagian abodemen pertama dengan menggunakan syringe volume 1 mL, yang berisi larutan antikoagulan (trisodium sitrat 3,8%). Hemosit kemudidan dihitung dengan menggunakan haemocitometer dibawah mikroskop dengan pembesaran 100 kali. HAsil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total haemosit pada perlakuan A adalah 2,0 x 107 sel/mL yang berbeda nyata terhadap perlakuan B (9,377 x 106) dan perlakuan C (7,225 x 106). Hal ini menunjukkan bahwa infeksi vibrio akan memicu tubuh udang memproduksi sel hemosit untuk melawan infeksi.
Peneliti: Bunga Rante T dan Endang Susianingsih