Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan binder bakterin yang berbeda terhadap sintasan dan produktivitas udang windu di tambak yang dilakukan di Instansi Tambak Percobaan Maranak, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) Maros. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan yaitu: (A) bakterin + vitamin C sebagai kontrol; (B) putih telur + bakterin + vitamin C; dan (C) progold + bakterin + vitamin C masing-masing diulang sebanyak 4 kali. Bakterin yang digunnakan diproduksi dari Vibrio harveyi dengan kode isolat 702 diinaktifkan dengan metode formalin killed. Vaksinasi dilakukan dengan cara perendaman untuk hewan uji sebelum ditebar selama 15 enitdan melalui pencampuran secara merata pada pakan yang diberikan setiap dua minggu sekali. Peubah yang diamatimeliputi pengukuran terhadap sintasan dan produksi udang budidaya serta kualitas air sebagai parameter penunjang dari usaha budidaya yang dilakukan. Hasil penelitian menggunakan analisis ragam menunjukkan meskipun penggunaan binder bakterin tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap sintasan dan produksi udang budidaya tetapi nilai nilai presentase relatif sintasan (RPS) tertinngi diperoleh pada perlakuan C yaitu penggunaan progold sebagai binder dengan nilai sintasan sebesar 89,8% dan produksi sebanyak 73,1 kg, disusul perlakuan A yang merupakan kontrol tanpa penggunaan bakterin dengan sintasan sebesar 79,7% dan produksi sebanyak 70,4 kg dan terendah pada perlakuan B (putih telur) dengan sintasan 49,4 % dan produksi 49,4 kg. Dengan demikian efektivitas penggunaan progold pada bakterin mampu berkolerasi positif terhadap sintasan udang dimana udang yang dibudidayakan mampu bertahan hidup sebesar 50%. Analisis kualitas air secara deskriptif masih berada pada kisaran yang layak untuk budidaya udang windu.
Peneliti: Arifuddin Tompo, dan Endang Susianingsih