Perairan Teluk Kalangusu Kabupaten Buton Utara sangat dinamis dengan pergerakan air laut berupa pasang surut, arus, gelombang yang mendukung kegiatan budidaya rumput laut. Selain itu, ekosistem hutan bakau masih tinggi sehingga aliran energi dan materi mendukung kehidupan biota laut.
Hasil tersebut merupakan hasil awal penelitian tim Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP), Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu Mudian Paena, Rezki Antoni, Ruzkiah Asad, Laode Hafiz, dan Indra Jaya. Tim yang dipimpin oleh Mudian Paena, S.Pi, M.Si, melakukan survei lapangan tahap pertama di Teluk Kalangusu Buton Utara dari tanggal 30 Juli – 5 Agustus 2016.
“Data lapangan yang kami kumpulkan meliputi data geospasial, karakteristik perairan, data sosial ekonomi masyarakat pembudidaya dan data pendapat expert untuk perumusan kebijakan pengembangan budidaya rumput laut,” ungkap Ketua Tim, Mudian Paena.
Data survei ini akan kami olah di laboratorium terakreditasi BPPBAP dan analisis lanjutan untuk mendapatkan output berupa, potensi dan kesesuaian lahan serta strategi pengembangan budidaya rumput laut di Buton Utara.
Hasil sementara menunjukkan, karakteristik institusi perairan seperti nilai kandungan oksigen, salinitas, suhu, kadar keasaman perairan masih dalam lingkup nilai yang mendukung perkembangan rumput laut yang banyak dibudidayakan masyarakat.
Tentunya data insitu ini akan dianalisis lengkap dengan data lainnya untuk menghasilkan peta kesesuaian lahan budidaya rumput laut,” kata Rezki Antoni, peneliti geospasial BPPBAP.
Pengelolaan kawasan pesisir Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, menjadi perhatian utama dari rencana pembangunan yang digagas oleh Bappeda Buton Utara. Salah satunya melalui pemanfaatan ruang pesisir untuk perikanan budidaya.
“Peran Litbang tentu menjadi hal mendasar dalam penentuan lokasi yang sesuai untuk keperluan budidaya tersebut,” kata Kabid Litbang Bappeda Buton Utara yang mendampingi tim BPPBAP di Ereke.
Kerja sama Litbang Bappeda Buton Utara dengan BPPBAP diharapkan, dapat secara nyata membawa manfaat bagi pemerintah daerah. Adanya kerja sama antar institusi ini, diyakini mampu menjadi katalisator percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan khususnya perikanan budidaya.�(Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau)