Budidaya multitropik udang windu (Penaeus monodon), nila merah (Oreochromis niloticus), dan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) di tambak

724

Budidaya multitropik adalah suatu sistem budidaya yang menggabungkan beberapa spesies dalam satu lingkungan budidaya  dengan memperhatikan pemanfaatan ruang dan nutrien dalam perairan. Riset ini bertujuan untuk mendapatkan data informasi tentang pengaruh keberadaan nila merah (Oreochromis niloticus) dan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) pada budiaya multitropik dengan udang windu (Penaeus monodon) secara semi intensif  terhadap produksi tambak. Riset ini dilaksanakan  di Instalasi Tambak penelitian  Balai Riset  Perikanan Budidaya Air Payau, Desa Punaga, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, menggunakan satu petak  tambak berukuran  3000 m2. Hewan uji adalah  udang windu dengan kepadatan  60.000 ond. nila merah 2000 ind. dan rumput laut  dengan kepadatan 200 kg  yang dibesarkan bersama  secara semi intensif, dengan waktu pemeliharaan 120  hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  pertumbuhan, sintasan, dan produksi  udang windu masing-masing 12,06 g/ekor, 80,36%, 1938,8 kg/ha, dan nila merah masing-masing : 311,53 g/ekor, 65,35 %, dan 1382,3 kg/ha dan secara finansial memberikan keuntungan  sebesar Rp. 18.117.500,- per musim tanam, sedangkan rumput laut  dari jenis Kappaphycus  alvarezii memperlihatkan pertumbuhan yang baik sampai dengan umur pemeliharaan 45 hari, sesudah itu pertumbuhan menurun akibat aktifitas ikan nila merah.

Peneliti: Suharyanto dan Markus Mangampa

full text