Penelitian dilaksanakan di Instalasi Tambak Percobaan Marana bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan kepiting bakau Scylla olivacea dan Scylla paramamosain hasil pembenihan Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros. Petak tambak yang digunakan untuk pembesaran kepiting bakau sebanyak 3 petak masing-masing berukuran 250 m2. Tahapan sebelum penebaran seperti pengeringan, pemberantasan hama, pengisian air dan pemupukan. Penebaran benih kepiting bakau ukuran crabled (panjang dan lebar karapas serta berat rata-rata 1 cm, 1,5 cm dan 1,5 g/ekor) dengan padat tebar 500 ekor/petak (2 ekor/m2) dilakukan setelah pakan alami tumbuh dengan baik. Pemberian pakan rucah 1 kali per hari sebanyak 3-5% dari berat biomassa. Pertumbuhan kedua jenis kepiting bakau yang diamati selama 6,5 bulan pemeliharaan menunjukkan bahwa panjang dan lebar karapas serta bobot Scylla olivacea (7,7 cm, 10,7 cm dan 207,5 g/ekor) relatif lebih rendah dibanding Scylla paramamosain (7,8 cm, 11 cm dan 215 g/ekor). Kedua jenis kepiting bakau ini mulai mencapai ukuran dewasa kelamin pada masa pemeliharaan 5,5 bulan.
Peneliti: Erfan A. Hendrajat dan Gunarto