Budidaya rumput laut khususnya kelompok karaginofit misalnya Kappaphycus alvarezii dan Euchema denticulatum (masing-masing lebih populer dangan nama E.cottoni dan E spinosum) pertama kali dibudidayakan di Bali dengan menggunakan bibit yang berasal dari Tambalang Filipina sebagai negara yang pertama kali mengekspor jenis rumput laut ini, kemudian dikembangkan ke daerah-daerah lain di Indonesia. Budi daya rumput laut tersebut secara komersil baru dilakukan di Indonesia sejak tahun 1985 jauh setelah teknologi budi daya rumput laut diperkenalkan di Filipina 1971 (Ask and Azanza, 2002) .
Dewasa ini, rumput laut merupakan sumber utama penghasil agar-agar, alginat dan karaginan yang dimanfaatkan dalam industri makanana, kosmetik, farmasi, dan industri lainnya (industri kertas, tekstil, fotografi, pasta dan pengalengan ikan).